Theme Songs (Play It Before Read It)

Desember 03, 2009

1st Mid-Event: The "L.E.N.D" --Part I--

aku terbangun ditengah malam karena suara Alarm yang sangat besar hingga cukup membangunkan semua orang termasuk diriku yang memang tukang tidur. melihat mereka semua berlari menuju Commander Room, akupun secara tak sadar menuju Commander Room. disana ternyata semua telah menungguku.

Ciel menjelaskan bahwa energi di "Dinding" tersebut telah mencapai batas krisis. dimana artinya jika energi ini terus berkembang, maka tidak ada yang dapat memprediksikan apa yang akan terjadi. mendengar hal ini akupun secara Spontan teringat akan kekuatannya yang sangatlah besar... secara tak sadar, aku langsung berlari keluar yang langsung dihentikan oleh seorang berambut pirang panjang, mengenakan jaket yang serupa dengan jaket milik Vent dan Aile, hanya bagian lengannya saja yang panjang dan berwarna merah, mengenakan kacamata, dia juga mengenakan celana panjang yang sama dengan milik Vent dan sekali lagi, mengenakan Jumpsuit dan sepertinya dia juga merupakan salah-satu anggota Guardian. sepertinya Aile menyukai orang ini yang ternyata bernama Girouette (ia dipanggil oleh mereka semua dengan nama "Giro").

setelah melakukan rapat dadakan yang aku sendiri tidak ingat apa saja yang dirundingkan, maka Ciel memutuskan untuk menyuruh Saien dan diriku untuk pergi ke dinding tersebut dan menghentikan peningkatan energi ini sebisa kami.

sesaat setelah kami menginjakkan kaki kami (aku dan Saien) diluar markas, ternyata makhluk putih tersebut muncul lagi. spontan Saien langsung menggunakan "Keyblade" miliknya (disebutkan di dalam rapat tadi) dan akupun langsung mengeluarkan "Soul-Eater" milikku dan langsung menuju ke tempat yang dimaksud: "Dinding" tersebut.

setelah kami berdua tiba disana, alangkah terkejutnya kami bahwa ternyata "Dinding" tersebut telah hilang dan di sana terdapat sesuatu seperti "Gerbang" yang ternyata dari gerbang tersebutlah bermunculan makhluk putih tak jelas tersebut. setelah diperhatikan, ternyata di gerbang tersebut terdapat sebuah lubang kunci. langsung saja aku memberi tahu Saien tentang hal ini dan dia pun langsung mengarahkan Keybladenya untuk "mengunci" gerbang itu. tepat ketika Saien hendak menguncinya, Gerbang itu terbuka dan muncullah seseorang yang mirip sekali dengan Saien, hanya saja dia berambut hitam dan terlihat lebih dewasa. Saien terkejut karena ternyata orang itu adalah Shion, ibunya yang telah lama menghilang. orang itu langsung berjalan menghampiri Saien yang masih terkejut dan kemudian mendorongnya hingga terjatuh. Saien menjadi bingung atas apa yang baru saja dilakukan oleh Ibunya itu. setelah Saien bertanya kepada ibunya mengapa ia melakukannya, maka jawaban dari ibunya itu cukup mengejutkanku: "takkan kubiarkan kalian menghalangi rencana kami!" asal boleh diusul, usul jangan diasal, ternyata Ibunya itu salah satu anggota Outer-Region yang merupakan lawan berat dari Guardian. kami semua terdiam, sehingga energi yang keluar dari gerbang tersebut sekarang justru menghisap semuanya yang ada di sekitar area tersebut. tidak lama kemudian, Shion menghilang ditelan kegelapan yang kemudian disusul dengan kedatangan anggota Guardian yang tersisa (Ciel, Aile, Vent, Giro, dan Hyuryuu)

setelah mereka semua menenangkan perasaan Saien yang sedang kacau saat itu, tepat ketika Saien hendak mengunci gerbang tersebut, ternyata semua sudah terlambat. Gerbang itu sudah tidak bisa ditutup kembali. dengan modal nekat akupun berusaha menutup gerbang tersebut secara "manual" (seperti menutup gerbang pada umumnya), dari gerbang tersebut muncullah makhluk hitam raksasa yang cukup menakutkan bagiku dan tak ada yang bisa dijelaskan tentang makhluk ini. Saien yang telah mendapatkan kembali keyakinan dirinya memintaku untuk membantunya melawan makhluk tersebut yang dia sebut "Darkside" karena menurutnya, jika kita berhasil mengalahkan Darkside, maka gerbang tersebut akan tertutup. maka secara tak langsung pertarungan antara Saien-Rokuze vs darkside pun dimulai. Saien berkata bahwa titik kelemahannya berada di kepalanya, sehingga ia memintaku untuk fokus hanya menyerang kepalanya saja. akupun hanya mengangguk saja tetapi... bagaimana caranya aku bisa sampai diatas?

kemudian makhluk itu memulai serangannya dengan cara memukul tanah. serangan yang mudah dihindar, pikirku, sebelum kemudian dikejutkan bahwa ternyata tanah yang ia tinju langsung "ditelan" kegelapan dan langsung bermunculan makhluk hitam-kecil yang banyak nan menyebalkan karena seringkali mereka menyerang secara berkelompok. setelah kuperhatikan, ternyata mereka lebih berniat menyerang Saien daripada diriku. awalnya, aku berpikir bahwa mereka mengira bahwa Saien lebih kuat dariku, ternyata setelah dijelaskan oleh Ciel bahwa mereka lebih berminat menyerang orang yang dipilih oleh Cahaya, maka akupun mengerti, mencoba mencari cara agar aku sampai kepalanya, dan langsung memutuskan untuk berlari menghampiri kepalanya dengan menggunakan tangannya yang masih berada dibawah.

tepat ketika aku hampir berhasil menyerang kepalanya, kekuatan menghisap dari gerbang tersebut semakin kuat dan bahkan sangat kuat sehingga Hyuryuu terhisap olehnya, yang kemudian disusul oleh Ciel, Vent, Aile, Giro, Saien dan akhirnya gerbang tersebut berhasil menghisap diriku.


--Continue to Part II--

2 komentar: