Theme Songs (Play It Before Read It)

November 28, 2009

2nd Stage: The 'Players'

keesokan harinya, setelah sepulang sekolah, aku kembali menelusuri jalan "buntu" tersebut, berharap sesuatu akan terjadi...

sesampainya disana, aku melihat Aile, Ciel dan seorang anak laki-laki lain yang berpenampilan MIRIP dengan Aile, yang berbeda hanyalah dia mengenakan celana panjang dan berambut spike yang warna rambutnya bahkan sama dengan Aile, sedang memandangi ke arah tembok besar itu...

akupun berlari menghampiri mereka bertiga, menyapa mereka dan mereka menyapa balik kepadaku...

sang anak laki-laki tersebut memperkenalkan dirinya dan mengatakan bahwa dia dan Aile adalah satu-satunya anggota keluarga mereka yang selamat dari serangan "Maverick" yang terjadi 10 tahun yang lalu... mendengar itu, akupun terkejut dan merasa sedikit kasihan kepada mereka berdua... namun, setelah aku bertanya kepada Ciel tentang keluarganya, ternyata Ciel tidak memiliki keluarga semenjak dia lahir... dan setelah aku bertanya kepada mereka berdua, mereka bertanya kepadaku soal keluargaku... tentu saja, aku menjawab mereka bahwa aku bahkan tidak mengetahui siapa aku sebenarya...

setelah kami saling merasakan kesedihan yang cukup mendalam satu sama lain, tiba-tiba ada seorang anak laki-laki yang berambut spike pirang, memakai jaket putih, dan mengenakan celana panjang dengan warna silver di bagian bawah dan warna hijau gelap di bagian atas celananya, datang menghampiriku...

"yo, Rocks! siapa mereka?" katanya sambil menyapaku
"ossu, Roxas... mereka teman baruku, Ciel, Aile, dan Vent."

setelah mereka berkenalan, maka mendadak Roxas bertanya kepada kami: "ada yang tahu apa yang ada di balik tembok besar ini?" kamipun menggeleng, kecuali Ciel, yang menjawab: "kami tidak tahu apa yang ada dibalik tembok besar ini, namun sinyal kami menangkap sesuatu yang memiliki energi yang sangat besar berada di sini..."

mendengar itu, aku dan Roxas bingung, dan akupun bertanya: "energi besar?" Cielpun membalas: "ya... cukup besar sehingga jika seluruh energi tersebut dilepaskan, maka seluruh kota di dunia ini, beserta para manusia dan Reploids (robot yang dapat beraksi, berpikir, bahkan memiliki perasaan) akan musnah..."

mengetahui itu, aku terkejut setengah mati, "energi yang dahsyat..." pikirku... kemudian setelah diam beberapa menit, Aile 'terjatuh' ke tanah, membuat kami terkejut. Vent pun bertanya mengapa dia bisa terjatuh, Aile menjawab dengan jawaban yang tidak terduga: "aku lapar..."

Vent sempat tertawa, namun ketika aku melihat wajah Aile yang sudah memerah karena malu, berkata: "sebenarnya... aku juga lapar... hey, bagaimana jika kita mampir ke rumahku untuk makan dahulu?" usulku. mereka pun setuju...

sesampainya di rumahku, aku mulai memasak menu yang mudah nan mengenyangkan: Ramen. setelah kami selesai makan, akupun bertanya kepada Ciel mengapa mereka berada di jalan tersebut... Ciel berkata bahwa mereka sedang menyelidiki apa yang ada dibalik tembok besar itu...

kemudian, setelah hari sudah mulai gelap, mereka pamit ingin kembali ke markas mereka... tentu saja, aku mengizinkan mereka kembali, kecuali Aile yang memang ingin tinggal lebih lama.

setelah tinggal hanya aku dan Aile dirumahku, 'nafsu iblis'ku muncul kembali... secara diam-diam, aku memeluk Aile dari belakang, Aile terkejut, namun anehnya, dia tidak berusaha untuk melepaskan dirinya dari pelukanku... aku terdiam, tidak berkata karena yang kuharapkan adalah sedikit pemberontakkan darinya...

maka... aku melepas pelukanku, dan menjauh darinya, hanya untuk dipanggil olehnya.

setelah aku menghampirinya, mendadak hal yang terduga terjadi: Aile menciumku! terkejut, aku berusaha untuk melepaskan diriku dari ciumannya, setelah terlepas, mendadak Aile mengatakan hal yang tidak pernah terpikirkan olehku sama sekali: dia bilang bahwa dia menyukaiku!! setelah mendengar hal itu, muncul perasaan aneh di dalam diriku, sesuatu yang tidak pernah kurasakan sebelumnya... apakah ini cinta? atau... ada hal lain dibalik ini?

sesaat, keadaan sunyi senyap... yang terdengar hanyalah suara angin bertiup diluar rumah... waktu serasa terhenti...

kemudian, Aile meminta maaf karena apa yang telah dikatakannya beberapa menit yang lalu... aku tidak memaafkannya, dan Ailepun terkejut dan bertanya mengapa aku tidak memaafkannya...

akupun berkata bahwa sebenarnya, aku juga menyukainya... aku juga berkata bahwa aku ingin mengatakan hal itu kepadanya, namun masih belum dapat mengatakannya karena masih terlalu cepat bagiku untuk mengakui perasaan ini...

mendengar hal itu, Aile tersenyum dan menghampiriku... setelah Aile cukup dekat denganku, kamipun berciuman lagi... setelah itu, aku langsung memalingkan wajahku dan berkata bahwa hari sudah malam, dan menyuruhnya untuk tidur, karena besok aku harus bersekolah dan berkata kepadanya bahwa hal ini sebaiknya dilupakan hingga waktunya sudah tiba...

setelah mengatakan hal itu, akupun masuk ke dalam kamarku yang sudah kurapikan, dan membaringkan tubuhku mengarah ke kanan dan ternyata... ketika aku menoleh ke arah kiri... yang benar saja, Aile ada di situ, sudah tertidur pulas!

refleks karena terkejut, akupun sedikit menjauh darinya... dan tidak lama kemudian, setelah melihat wajah imut Aile yang sedang tertidur pulas, aku pun memutuskan untuk tidur di sofa...

setelah hendak tidur di sofa, masalah umum yang membuat tetap terjaga menyergapku: nyamuk!

karena aku paling tidak tahan terhadap nyamuk, maka akupun mengalami sedikit kebimbangan: mau tidur diganggu nyamuk apa tidur merasa tak nyaman (karena keberadaan Aile)?

setelah mempertimbangkan hal-hal tersebut, maka aku memutuskan untuk tidur bersama Aile dalam satu rumah, satu bangunan, satu ruangan, satu ranjang...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar