Theme Songs (Play It Before Read It)

November 28, 2009

Intro Stage: Prologue

ini semua bermula ketika aku merasa bosan, maka aku mencoba mencari suasana baru yg pastinya tidak membosankan... maka, demi mencari suasana tersebut, aku menghiraukan kondisi diluar sana (hujan gerimis) dan menuju ke suatu tempat apapun itu namanya dengan menggunakan jaket dengan tudung kepala untuk melindungi kepalaku dari tetesan air hujan...

selama perjalanan, aku bertanya-tanya di dalam hatiku: "hari ini enaknya pergi ke mana ya?" dan aku terus berpikir seperti itu selama perjalanan sehingga tanpa sadar kakiku membawaku ke tempat yang tidak asing lagi bagiku: tempat yang dikenal sebagai "Warnet". maka setelah berpikir "mungkin ada teman yang sedang bermain..." aku masuk ke dalam...

setelah di dalam, ternyata sepi... tidak ada orang sama sekali... sehingga aku kembali ke luar...

ketika diluar, hujan sudah reda, maka aku melepas tudungku, membiarkan rambutku yang tidak botak, namun tidak panjang... yah, kira-kira cepaklah, merasakan hembusan angin yang terasa segar dikepala...

kembali berjalan demi mencari sensasi baru... di tengah perjalanan, aku melihat sebuah jalan yang tidak pernah kulihat sebelumnya... dipenuhi dengan nafsu birahi (???) maka aku berjalan menelusuri jalan tersebut...

sesampainya di ujung jalan tersebut, yang ada di sana hanyalah sebuah tembok yang menjulang tinggi dilengkapi dengan kawat berduri sehingga tidak ada yang dapat memanjat untuk menyebrangi tembok itu...

dengan rasa kecewa aku berbalik badan, hanya untuk dikejutkan oleh "diriku" tepat di hadapanku... dalam sekejap "aku" mengeluarkan sejenis "Light-Saber" dari "tangan kananku" dan menghampiriku, berniat untuk membunuhku... ternyata... serangannya meleset! dengan cepat aku memutar tangan kanannya sehingga aku berada posisi yang memungkinkanku untuk membantingnya jatuh ke tanah... setelah terbanting, maka di hadapanku muncullah gadis berambut coklat pendek yang berkulit putih dan bermata hijau cerah... dia, saat itu sedang mengenakan jaket biru dan celana mini yang dilengkapi "Jumpsuit" (sejenis pakaian dalam yang menutupi hampir seluruh tubuh) berwarna hitam.

"aku" bangkit, melihat ke belakang dan terkejut mengetahui bahwa dia masih hidup... kaget, kemudian "aku" menghampirinya dan berusaha untuk membunuhnya... aku mengejarnya, namun "aku" terlalu cepat sehingga dalam sekejap "aku" sudah berada didepannya... ketika "aku" hampir "memotongnya menjadi 2", dia bergerak sangat cepat, bahkan terlalu cepat hampir tidak terlihat gerakannya, berdiri "dibelakangku" sambil menodongkan senjatanya ke "bagian belakang kepalaku"... sesaat kemudian dia melihat kearahku, kembali fokus kepada "targetnya", kemudian terkejut karena ada 2 "aku"... ketika dia melihatku, dia langsung mengarahkan senjatanya kepadaku... terkejut, aku langsung memasang kuda-kuda bertarungku... saat itu, dia memang lengah, sehingga "aku" dapat berbalik dan menyerangnya... spontan, aku langsung berlari menghampiri mereka berdua dengan niat menolong gadis tersebut, namun gadis tersebut menembakku dengan senjatanya (untungnya meleset), dan berusaha bertahan dari "seranganku" yang tergolong brutal tersebut...

tidak kenal meyerah dan ceroboh, itulah sifatku... maka, aku terus berlari meghampiri mereka berdua... pada saat si gadis merasa terpojok karena ada 2 orang yang berusaha menyerangnya, dia mulai mengeluarkan "Light-Saber" miliknya dan berhasil menjauh dari jangkauan" seranganku. ketika ia menoleh ke arahku dan menyerangku, aku menghindari serangannya dan terus berlari hingga masuk ke dalam area serangan "diriku" dan "meninjuku" tepat di wajah... "aku" terpental cukup jauh...

heran, si gadis bertanya kepadaku "siapa kau? mengapa kau menolongku? bukankah dia itu temanmu?" karena ditanya, aku harus menjawab kan? maka akupun berkata "namaku Rokuze. seseorang yang bertarung karena kegelapan yang bersemayam di dalam hatinya. aku menolongmu karena aku INGIN menolongmu, tidak lebih... dan... dia bukanlah temanku... kau sendiri siapa?"

sang gadispun berkata "namaku Aile. seorang gadis yang bertarung karena telah memiliki janji untuk melindungi orang-orang yang berada di dunia ini...

"aku" berdiri. dengan bersusah payah, "aku" berlari menghampiri kami berdua. aku memasuki "mode bertarung"ku, yang kusebut sebagai "Nova Mode" pada saat itulah, tangan kananku diselimuti kegelapan, yang kemudian kegelapan tersebut memanjang, dan berubah wujud menjadi seperti sebuah pedang yang anehnya, berbentuk sayap... dan kamipun mulai pertarungan yang sengit dan hampir tidak bisa diucapkan dengan kata-kata karena pertarungan berlangsung cepat namun lama yang berakhir dengan kematian dari "diriku"...

tidak lama kemudian, aku dan Aile saling berhadapan, saling bertatap muka. sepertinya Aile ingin mengatakan sesuatu, tapi kemudian tidak jadi mengatakannya...kemudian, selang beberapa menit (sebenarnya detik), teman-teman Aile datang dan berniat menjemputnya... Aile menghampiri mereka, dan bercerita apa saja yang telah terjadi...

kemudian, setelah Aile bercerita, seorang dari mereka, seorang gadis dengan rambut pirang panjang, mengenakan "rompi" berwarna merah muda, sarung tangan putih, dan juga mengenakan "Jumpsuit" berwarna hitam, yang mereka (kecuali Aile) panggil sebagai "Ms. Ciel", datang menghampiriku, memperkenalkan diri dan dia mengajakku untuk bergabung dengan kelompoknya, "Guardian"

tentu saja, aku menolaknya dengan alasan "aku ingin sekolah..." maka, Ciel ini memerintah agar pasukannya (sekali lagi, selain Aile) kembali ke markas... meninggalkan Aile, Ciel dan aku sendiri di ujung jalan yang sudah agak gelap karena pada saat itu memang hari sudah malam...

naluriku sebagai lelaki beraksi: muncul pikiran untuk ******** mereka pada saat itu karena: 1. hari sedang gelap, 2. tidak ada orang yang lewat, 3. ada 2 gadis yang berkemungkinan terasa 'lezat' saat disantap nanti... namun, aku memutuskan untuk pulang ke rumah karena aku harus 'bersekolah' esok harinya...

maka, setelah pamit, aku berjalan pulang ke rumah... sesampainya di rumah, aku mencari makanan untuk disantap dan kemudian, setelah makan malam, tertidur di kamarku yang berantakkannya sudah seperti "kapal pecah"...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar